




Samarinda, 25 Juni 2025 — Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Kutai Kartanegara menyelenggarakan Seminar Pendahuluan Kajian Delineasi dan Zonasi Kawasan Cagar Budaya di Muara Kaman, bekerja sama dengan Tim Peneliti dari Unit Layanan Strategis Percepatan Pembangunan dan Inovasi Daerah (ULS-PPID), Universitas Mulawarman Samarinda.
Acara yang berlangsung pada Rabu, 25 Juni 2025 di Aula Rapat Universitas Mulawarman Samarinda ini dibuka secara resmi oleh Kepala BRIDA Kabupaten Kutai Kartanegara yang diwakili oleh Kepala Bidang Sosial dan Kependudukan, Dr. Tulus Sutopo. Dalam sambutannya, Dr. Tulus menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal yang sangat penting dalam upaya mendukung pelestarian kawasan Cagar Budaya Muara Kaman, salah satu situs sejarah tertua di Indonesia.
“Seminar ini menjadi fondasi awal dalam menentukan batas-batas kawasan cagar budaya yang berlandaskan kajian ilmiah. Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara berkomitmen untuk terus mendorong riset dan inovasi dalam mendukung pelestarian warisan budaya kita,” ungkap Dr. Tulus.
Kegiatan ini menghadirkan Tim Peneliti dari ULS-PPID Universitas Mulawarman yang memaparkan kerangka awal kajian, pendekatan metodologis, serta rencana kerja lapangan dalam melakukan delineasi dan zonasi kawasan bersejarah di Muara Kaman. Kajian ini dirancang secara multidisiplin dengan melibatkan aspek arkeologi, geospasial, lingkungan, sosial budaya, dan partisipasi masyarakat.
Ketua Tim Peneliti, Sainal A, S.Pd.,M.Pd , menjelaskan bahwa kajian ini bertujuan untuk menghasilkan peta zonasi kawasan cagar budaya yang komprehensif dan menjadi rujukan dalam pengambilan kebijakan pelestarian, pemanfaatan, hingga pengembangan kawasan berbasis sejarah dan kearifan lokal.
Seminar dihadiri oleh perwakilan instansi pemerintah, akademisi, peneliti, tokoh masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya. Diskusi dan tanggapan dari peserta memberikan kontribusi penting dalam menyempurnakan pendekatan kajian yang akan dilanjutkan di lapangan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan terbangun sinergi yang kuat antara pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat dalam menjaga kelestarian kawasan Cagar Budaya Muara Kaman demi keberlanjutan nilai-nilai sejarah dan budaya Kutai Kartanegara.

“>aa
ok